Sumber gambar, BBC
- Penulis, Nina Nazarova
- Peranan, BBC News Rusia
Sejak Januari 2023, ribuan mantan tentara bayaran Rusia telah kembali dari garis depan perang Rusia-Ukraina untuk beradaptasi dengan kehidupan normal. Banyak dari mereka adalah penjahat yang direkrut untuk berperang demi bebas dari jeruji besi. Seorang perempuan Rusia yang memutuskan untuk mendidik kembali eks tentara bayaran Wagner.
Seorang pria paruh baya tampak berdiri di jalan raya Trans-Siberia tak jauh dari kota Krasnoyarsk, sekitar 2.000 mil sebelah timur Moskow, ketika sebuah mobil putih berhenti di depannya.
Pria itu mengenakan baju kamuflase yang biasa dikenakan tentara, dengan emblem berwarna hitam dan merah bertuliskan “Wagner” – kelompok tentara bayaran Rusia yang dikategorikan sebagai organisasi teroris di Inggris, Prancis dan negara-negara lain.
Di dalam mobil ada Olga Antipina, perempuan berusia 48 tahun.
Olga memilih membantu eks tentara bayaran Wagner untuk beradaptasi dengan kehidupan normal setelah mereka kembali dari garis depan perang Rusia di Ukraina.
Lewatkan Artikel-artikel yang direkomendasikan dan terus membaca
Artikel-artikel yang direkomendasikan
Natal: Mengapa Ukraina ubah perayaan Natal dari awal Januari ke 25 Desember?
Para serdadu Rusia menjalani strategi 'penggiling daging' - 50.000 orang dipastikan tewas
Hroza, desa yang dihuni anak-anak yatim piatu Ukraina - 'Kini saya bertanggung jawab atas rumah kami'
Tiga alasan kenapa Putin kini lebih kuat dari sebelumnya
Akhir dari Artikel-artikel yang direkomendasikan
Perempuan yang tinggal di kota kecil Sosnovoborsk itu tidak mengenal Valeriy Molokov, tapi dia tahu masa lalunya.
Sebelum direkrut oleh Wagner, pria berusia 54 tahun ini menjalani hukuman penjara karena kasus pembunuhan.
Namun, Olga setuju untuk membantunya.
Puluhan ribu narapidana direkrut
Rusia mulai memulai perekrutan massal narapidana empat bulan setelah invasi di Ukraina pada tahun 2022.
Hampir 50.000 narapidana Rusia ikut berperang, karena mereka dijanjikan pengampunan dalam waktu enam bulan dan pembayaran tunai dalam jumlah besar setelah mereka kembali.
Ribuan orang meninggal, namun banyak dari mereka berhasil bertahan hidup dan kembali ke rumah.
Kembalinya mantan tentara bayaran kelompok Wagner ke Rusia menimbulkan perpecahan pendapat di negara tersebut.
Banyak dari mereka takut terhadap para mantan tentara bayaran dan banyak yang menganggap pengampunan kepada para narapidana tak bermoral.
Beberapa narapidana yang direkrut oleh kelompok tersebut dituduh melakukan kejahatan perang di Ukraina dan melakukan eksekusi di luar hukum.
Selain itu, beberapa eks napi yang telah diintegrasikan kembali ke masyarakat mengulangi tindakan pelanggaran.
Dilaporkan ada lebih dari 200 kasus pengadilan atas kejahatan yang dilakukan oleh mantan narapidana yang diampuni oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Para serdadu Rusia menjalani strategi 'penggiling daging' - 50.000 orang dipastikan tewas
Rusia dituduh gunakan senjata kimia chloropicrin dalam perang di Ukraina - Apa itu dan bagaimana dampak penggunaannya?
Putin angkat bicara soal pemimpin Wagner yang diduga tewas akibat pesawat jatuh
Valeriy Molokov dijatuhi hukuman 11 tahun penjara pada Juli 2022 setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan kakak perempuannya enam bulan sebelumnya.
Dia diduga berada di bawah pengaruh alkohol saat keduanya bertengkar di malam tahun baru.
Dia memukul wajahnya, beberapa jam kemudian meninju kepalanya lagi dan terus memukulnya bahkan setelah dia terjatuh ke tanah.
Ambulans dipanggil beberapa jam kemudian.
Adik perempuan Valery yang menyaksikan perkelahian tersebut mengatakan Valeriy mencegahnya menelepon ambulans sebelumnya, dan menyarankan agar mereka minum vodka.
Kakak perempuannya meninggal di rumah sakit karena trauma di bagian kepala sepekan kemudian.
Terlepas dari sifat kejahatannya yang mengerikan, Molokov baru menjalani hukuman penjara beberapa bulan ketika pada tahun 2023 ia direkrut oleh Wagner dan dikirim ke garis depan.
Dia bertempur di Bakhmut, sebuah kota di wilayah Donetsk di Ukraina timur, dan kembali ke Rusia pada Agustus 2023 setelah mengalami cedera.
Dia tidak punya tempat tinggal atau kehidupan yang layak untuk kembali ketika seseorang memberinya nomor telepon Olga, menyarankan dia bisa membantunya.
‘Satu-satunya hal berguna yang dia lakukan'
Valeriy Molokov bukanlah tentara bayaran Wagner pertama atau satu-satunya terpidana kriminal dalam hidup Olga.
Mantan pasangannya juga direkrut oleh kelompok Wagner. Keduanya bertemu ketika dia berada di balik jeruji besi dan mulai berkorespondensi melalui surat.
Setelah dia keluar dari penjara, mereka tinggal bersama selama 13 tahun dan memiliki tiga anak, namun mendiang suaminya sering mabuk-mabukan dan memukuli dia dan anak-anak mereka.
Rusia klaim 10 WNI jadi ‘tentara bayaran’ Ukraina, empat tewas
Siapa Yevgeny Prigozhin, bos tentara bayaran Wagner yang tewas akibat pesawat jatuh?
Kisah tentara perempuan Ukraina di lini depan - ‘Seperti bermain dengan maut’
Pada tahun 2015 ia kembali dihukum karena penjualan obat-obatan terlarang. Pada Maret 2023, tanpa sepengetahuan Olga, dia direkrut oleh 'Wagner' saat berada di penjara.
Olga menyebut kematiannya “satu-satunya hal berguna yang pernah dia lakukan untuk keluarganya” saat dia membeli sebuah apartemen untuk putra tertua mereka dengan kompensasi yang dia terima dari tentara bayaran Wagner setelah dia tewas dalam perang.
Karena pengalaman pribadinya tersebut, Olga memutuskan untuk membantu mantan tentara bayaran Wagner lainnya yang kembali dari garis depan.
Setelah bertemu Valeriy, Olga mencarikannya akomodasi sem*ntara dan memberi nasihat tentang apa yang harus dia lakukan dengan kompensasi yang dia terima dari kelompok Wagner.
“Dia bertingkah seperti anak kecil [dengan mengatakan] bahwa dia menginginkan ini dan itu. Saya mengatakan kepadanya: ‘Tidak’,” kenang Olga, ketika berbicara kepada BBC News Rusia.
“Hal pertama yang Anda butuhkan adalah rumah Anda sendiri, jadi kami akan membelikannya untuk Anda. Lalu, apakah Anda juga ingin mobil? Oke, kami akan membelikan Anda mobil,” katanya pada Valeriy.
Olga mengatakan dia tidak punya kepentingan finansial untuk membantunya, dan dia tidak peduli dengan masa lalunya.
Perempuan tersebut pernah menjadi anggota Gereja Pantekosta Tuhan, sebuah gereja evangelis di Rusia, dan ketika ditanya tentang pendapatnya tentang perang di Ukraina, dia menggambarkannya sebagai perang “apokaliptik”.
Wagner, Prigozhin, Putin, dan Shoigu: Persaingan pahit yang melahirkan pemberontakan
Apa yang akan dilakukan Putin selanjutnya dan bagaimana nasib tentara bayaran Wagner setelah pemberontakan mereda?
Pimpinan Wagner tinggalkan Rusia setelah hentikan konvoi ke Moskow
“Alkitab mengatakan bahwa akhir zaman akan tiba, dan saudara akan melawan saudaranya, dan inilah yang terjadi.”
Valeriy mulai pergi ke Gereja Pantekosta setiap hari Minggu dan sangat berterima kasih atas bantuan Olga sehingga dia bahkan melamarnya.
Olga menolak lamarannya.
Valery bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan keamanan selama lebih dari sebulan, tetapi dia tidak dapat melanjutkan.
Ketika ditanya tentang apa yang akan terjadi padanya jika Olga tidak membantunya, Valeriy mengatakan bahwa dia mungkin akan kembali ke garis depan.
“Sejujurnya, saya tidak punya keinginan membara [untuk kembali],” katanya.
“Tapi itu sangat menarik bagi saya. DI sana saya siapa tahu musuh saya. Saya tidak tahu [musuh saya] di sini.”